Field Trip Siswa Magang dalam Pemahaman Penerapan GAP
Pada hari Rabu (8/11) ini para siswa melaksanakan field trip dalam rangkaian kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di KP Sorong, BSIP Papua Barat. Kegiatan PKL merupakan salah satu fungsi diseminasi standar instrumen pertanian oleh BSIP Papua Barat. Fieldtrip ini dilaksanakan di kebun sagu dan kebun cabai. Siswa-siswa ini berasal dari SMKN 1 Yembun, Kabupaten Tambrauw. Kegiatan PKL berlangsung selama 1 bulan dimulai dari tanggal 14 Oktober 2023 sampai dengan 14 November 2023. Kegiatan dilaksanakan dengan materi pembelajaran beberapa komoditas strategis di Provinsi Papua Barat Daya, antara lain yaitu sagu, cabai merah, pepaya merah delima, vanili dan jeruk manis. Dalam kegiatan praktikum diperkenalkan berbagai standar instrumen pertanian dan dilaksanakan fieldtrip guna memberikan pemahaman dan siswa dapat mengetahui melalui praktek langsung penerapan GAP (Good Agricultural Process) dalam kegiatan budidaya tanaman.
Kegiatan fieldtrip ini dimulai di kebun sagu milik Bapak Malagam Ketua Kelompok Tani Gisimiklagi yang berada di Distrik Aimas. Kegiatan pembelajaran antara lain memperkenalkan benih sagu bersertifikat dari BPTPH Ambon dan pengolahan sagu menggunakan alat mesin pemarut dan pemeras semi modern. Siswa diharapkan dapat memahami kelebihan dan kekurangan dalam pengolahan sagu secara tradisional maupun secara modern. Siswa diberikan gambaran tentang skala industri yang dapat mencapai efisiensi apabila menggunakan mesin dalam pengolahan sagu. Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke kebun sagu guna melihat beberapa jenis sagu yang di tanam oleh keluarga malagam.
Kegiatan selanjutnya masih dalam rangkaian fieldtrip adalah mengunjungi lokasi laboratorium pengolahan MA-11 dan penggunaan alat digital farming pada kebun cabai merah keriting milik Bapak Zaini selaku ketua Kelompok Tani Harapan Gawe Makmur di Distrik Aimas. Siswa diberikan materi tentang pembuatan dekomposer MA-11 baik dari bahan-bahan, pembuatan dan proses pemanfaatan MA-11 untuk meningkatkan kesuburan tanah. Siswa juga diberikan pengarahan tentang pemanfaatan alat digital farming dalam memantau perkembangan kesuburan lahan cabai merah keriting, siswa sangat berminat karena melihat pemanfaatan teknologi dalam bidang pertanian dan kelebihannya yang dapat dipantau secara realtime langsung dari smartphone petani.
Setelah dilaksanakan kegiatan ini, siswa akan menyusun rangkuman kemudian melakukan diskusi kelompok guna membahas hasil pelaksanaan fieldtrip. Hasil diskusi kemudian akan dituliskan kedalam jurnal harian untuk dijadikan laporan harian selama melaksanakan PKL di BSIP Papua Barat.
Penulis: Galih
Reviewer: Muh Arif